10 Tips Sukses Menjadi Online Freelancer Independen Tanpa Marketplace

Menjadi seorang freelancer online adalah seperti jadi petualang daring yang anti-mainstream! tentunya tanpa ikatan kantor, kamu bisa menyusun jadwal kerja dan proyek sesuai keinginan. Kamu punya kebebasan total untuk mengatur hidupmu dalam gaya yang paling kece sesuai selera.

Nah, buat jadi online freelancer sukses, ada rahasia khusus nih! Pertama, bangun portofolio kece dan selalu asah kemampuan biar selalu bersaing di pasar. Kedua, jaga komunikasi oke sama klien dan jangan lewat deadline! Jangan lupa juga, penting banget nih untuk punya tabungan darurat dan atur keuangan dengan cermat. Dengan resep sukses ini, jadi freelancer online bakal jadi petualangan seru yang membawa kebebasan dan kesuksesan! Adapun 10 tips sukses menjadi online freelancer ala ladyaga, silahkan simak artikel dibawah ya!👀

10 Tips Sukses Menjadi Online Freelancer Independen Tanpa Marketplace

Apasih modal untuk menjadi online freelancer sukses?

Bekerja menjadi online freelancer itu kamu kudu siap dengan keluhan: APA APA DILAKUIN SENDIRI. Kalo bahas soal modal, setidaknya ada modal dasar dulu yaitu secara mental, yaitu: MANDIRI, BONEK, SABAR. 

Mempersiapkan mental itu adalah tantangan tersulit, tapi kalo udah siap pasti selalu ada jalan menuju kesuksesan.

Kenapa menjadi online freelancer kudu siap mental? 

Menjadi online freelancer itu sama seperti menjadi wirausaha, pengusaha. Banyak yang bilang seperti film Castaway, meskipun kita sudah membuat rencana dan memperkirakan hal hal kedepannya. Pasti ada aja hal yang tidak sesuai ekspektasi, kegagalan salah satu contohnya.

Aku dan suami memutuskan menjadi online freelancer saat masih menempuh pendidikan kuliah. Kami, kira semuanya akan selalu berjalan dengan lancar. Taunya, malah dibanting banting dengan keadaan, apa sajakah itu?.

Lingkungan kita yang belum 'siap' menerima pekerjaan online freelancer, karena dianggap main main dan kurang serius. Aku butuh cekcok, diskusi panjang, bahkan menghadapi drama karena keluarga meragukan apa yang aku pilih. 

Selain itu, sulit untuk mendapatkan mentor yang sesama niche/ profesi online freelancer karena masih langka (pada saat itu). Jadi, apa apa kudu pelajari sendiri dan proaktif untuk selalu belajar. 

Keadaan ekonomi dunia yang fluktuatif, pengalaman ketika ada pandemi, dan resesi. Bisa jadi, klien yang sudah sering repeat order tidak pernah order lagi karena adanya resesi di negara mereka. 

Menjadi online freelancer di negara Indonesia ini kurang dibanggakan, bukan suatu profesi yang meyakinkan seperti dokter, manajer perusahaan, dosen, dan sebagainya yang lebih 'jelas' statusnya dan gajinya. 

Banyak juga online freelancer yang rugi habis habisan karena penipuan online atau scammer yang berkeliaran bebas secara daring. 

10 Tips Sukses Menjadi Online Freelancer Independen Tanpa Marketplace

Seperti quotes diatas ya, kamu kudu membekali diri dengan MENTAL YANG KUAT terlebih dahulu hehehe...Jika sudah ready, ayok kita siapkan menjadi online freelancer yang independen tanpa marketplace. 

Yang aku maksud adalah menjadi online freelancer tanpa kudu daftar di marketplace seperti Fiverr, Upwork, Fastwork dan sejenisnya. 

Jadi, kamu lakukan sendiri tanpa ada pihak ketiga, jalurnya hanya kamu dan klien secara langsung. Berikut adalah tips tipsnya berdasarkan pengalaman pribadiku selama kurang lebih 10 tahun menjadi online freelancer: 

1# Mempersiapkan Skill yang Optimal!

Apa yang ingin kamu tawarkan ke klien? apa yang bisa menjadi andalan kamu untuk mendapatkan uang? ya! kemampuan atau skill. 

Siapkan bekal ilmu dan kemampuan yang nantinya kamu tawarkan ke calon klien kamu. Silahkan pilih yang memang kamu suka dan bagus dibidang tersebut. Entah skill desain, menulis, IT, video editing, dan sebagainya. 

Siapkan dua atau tiga skill yang relate, contohnya aku, karena tertarik didunia kreatif aku membekali diri dengan ilmu seni dengan kuliah di universitas negeri semarang dijurusan Seni Rupa DKV. Setelah itu aku membekali diri dengan kemampuan seni lukis cat air, desain sosial media, dan ilustrasi digital.

Skill adalah modal penting untuk terjun ke gelanggang persaingan sengit dengan online freelancer lain, kudu ada skill yang mantep!

Baca juga >>> 10 Cara Mempersiapkan Diri Menjadi Freelancer 

 2# Bikin Portofolio yang Apik!

Portofolio ini modal ampuh untuk memberikan bukti ke calon klien bahwa kita mampu dan bertalenta. Bikin banyak portofoli dan PILIH yang paling bagus. Dijadikan satu dalam folder dan kelompokkan sesuai dengan niche, jangan dicampur aduk. 

10 Tips Sukses Menjadi Online Freelancer Independen Tanpa Marketplace

  • Siapkan portofolio dalam bentuk file PDF dibawah 20MB agar calon klien kamu gak males downloadnya, gegara kegedean ukuran file-nya.
  • Upload portofolio kamu di google drive, nanti linknya diberikan ke calon klien kamu.
  • Bikin website portofolio seperti di carrd.co karena terlihat lebih profesional, dan praktis karena klien kamu bisa akses tanpa perlu menggunakan google atau download. 
  • Website portofolio dengan domain nama sendiri seperti website portofolio suamiku di danangsuyudi.com dapat kesempatan untuk muncul di laman google. 

3# Aktif di Sosial Media dan LinkedIn

Aku sudah coba seluruh jalur freelance dari marketplace maupun secara independen. Dulu, ditahun 2017 hingga 2019 aku sama sekali gak terpikirkan untuk update sosial media dan LinkedIn. 

Namun alhamdulillah, belum ada masalah berarti karena orderan jalur independen juga masih laris karena aku sering mengirim direct message ke calon klienku di sosial media atau LinkedIn.

Jaman sudah berbeda, sosial media dan LinkedIn gak hanya soal pertemanan atau flexing. Tapi juga bisa menjadi platform portofolio, jadi kudu aktif untuk terus update di sosmed.

10 Tips Sukses Menjadi Online Freelancer Independen Tanpa Marketplace
Portofolio akun suami @dansu_creative di Instagram

Akhirnya, sebagai tim sukses suami sebagai freelance illustrator. Aku bikin banyak konten portofolio di akun sosial media suami. Kita tekuni selama 3 bulan, akhirnya banyak orderan yang datang.

Selama 3 bulan rajin bikin konten portofolio di sosial media, akhirnya orderan naik sekitar 3x lipat dari biasanya. Gak main main! per proyek bisa sampai 20 juta rupiah. 

Kamu bisa share apa saja di sosial media kamu yang berkaitan dengan jasa online freelance yang kamu tawarkan misalkan :

  • Pengalaman menjadi online freelancer sesuai niche kamu
  • Informasi dan Update apa saja yang bisa kamu bagikan ke sosial media
  • Proses kamu kerja online freelance
  • Hasil pekerjaan kamu juga perlu di share 

4# Beriklan di Sosial Media

Jika kamu ada modal sedikit setidaknya 100 ribu rupiah, bisa kamu gunakan untuk beriklan ke sosial media. Entah itu Tiktok, Instagram, maupun Facebook. Dengan 100 ribu rupiah kamu bisa coba beriklan selama 3 hingga 7 hari. 

Saranku, jika kesulitan untuk mempelajari sistem iklan di sosial media, kamu bisa ambil kursus dulu secara online atau pelajari di youtube secara gratis. Karena, jika asal asalan hasilnya malah boncos.

Beberapa kali aku beriklan disosial media dengan budget jutaan rupiah. Namun, karena sudah ada modal ilmu digital marketing (*sedikit paham) akhirnya menghasilkan banyak orderan baru dan menggapai klien baru. 

Masih ragu beriklan di sosial media?

Bisa kamu skip terlebih dahulu. Mending rajin rajin saja ngonten di sosial media, itu saja sudah cukup kok. Nanti sambil nabung untuk beriklan. 

5# Mengajukan Resume atau Proposal secara Mandiri

Menjadi Online Freelancer Independen tanpa marketplace itu mengcapek hahaha! kamu harus menawarkan jasa kamu ke calon klien dengan mandiri. Kudu proaktif dan jago berkomunikasi secara online. 

Kudu kepoin terus orang orang yang menjadi target pasar kamu. Contohnya aku, ada jasa desain sosial media. Berarti target aku adalah orang orang yang punya usaha online seperti pemilik restoran, skincare owner, penyedia jasa internet dan sebagainya.

Makan yang aku lakukan adalah follow target pasarku, dan mengumpulkan data mereka seperti alamat email, telpon. Setelah itu aku reach dengan menawarkan jasaku berbentuk proposal atau resume. 

Tidak jarang, nomorku diblokir, dilaporkan, dibalas namun dengan kata kata yang kasar atau menyakitkan. Sudah biasa cuy! hahaha... namanya juga nyales kalau ada yang tidak tertarik ya gapapa, ada yang tertarik berarti rejeki. 

  • Perkenalkan diri kamu secara singkat
  • menggunakan bahasa yang formal atau sante sedikit gapapa
  • kirimkan link portofolio
  • berikan harga promosi agar klien kamu bisa coba coba dulu
  • kalau dibalas kasar, jangan dibalas dengan emosi, chill aja

6# Menghindari Resiko Penipuan dengan Freelancer Kit

Ketika kita berbicara 'online' pasti familiar dengan anonimus. Karena dunia maya itu sulit ditebak, bisa saja di online ngakunya Sussy eh aslinya Susilo, kan berabe...

Oleh karena itu ketika kamu sudah dapat klien dan ingin kerjasama, alangkah baiknya kamu siapkan surat kontrak, surat invoice dan sebagainya yang bertujuan untuk mengikat dan memberikan keterangan yang jelas. 

Apa yang menjadi kewajiban dan hak kamu sebagai online freelancer dan sebaliknya, apa kewajiban dan hak klien kamu. Hal ini penting agar, dua pihak paham realita kedepan. 

Aku udah siapkan 👉 Freelancer Kit untuk kamu online freelancer independen. Ada 20+ file yang bisa kamu manfaatkan, jadi gak perlu bikin sendiri karena ribet banget!. Tinggal download templateku aja, beres cuy!.

10 Tips Sukses Menjadi Online Freelancer Independen Tanpa Marketplace

7# Memberikan Service yang Memuaska n!

Sudah mendapatkan klien? ini kesempatan emas kamu untuk memberikan service terbaik agar kepercayaan mereka semakin tinggi terhadap kamu!.

  • Selalu memberikan service terbaik, hasil yang rapi, dan melebihi ekspektasi klien
  • menyelesaikan pekerjaan tepat waktu atau bahkan lebih cepat dengan hasil yang terbaik
  • selalu membalas chat klien dengan fast response, namanya juga kerja online jadi kudu gercep balesnya biar doi gak ngambek!
  • menjaga tutur kata dengan baik, jangan emosi pas ada revisi. Tetap sopan dan hadapi dengan kepala dingin
  • klien adalah raja! ini ril cuy! kudu berikan yang terbaik.

8# Pahami bahwa Kamu dan Klien Saling Membutuhkan

Meskipun klien adalah raja, kudu memahami hak dan kewajiban masing masing. Oleh karena itu brief pekerjaan harus jelas, total revisi juga kamu jelaskan.

Kunci utama untuk membangun relasi dengan klien adalah komunikasi. Harus diomongin sejelas mungkin diawal agar lebih paham hak dan kewajiban masing masing, menghindari resiko menjadi online slave.

Pengalamanku, dulu ada klien yang tutur katanya ramah, manis namun memberikan perkerjaan se-abrek! revisi tiap waktu dan harus dikirim saat itu juga. Meskipun ramah, secara tidak sadar aku telah dijadikan online slave.  

Pekerjaan buanyaaak! tapi uangnya tidak ada! RUGI DONG!.

9# Kadang ada konflik ditengah jalan, namun kudu diselesaikan!

Namanya kerja online secara independen tanpa marketplace, jadi tidak ada pihak ketiga yang menjadi penengah, pengaman atau memantau. Semua resiko kita kudu urus dan tanggung sendiri.

Tidak jarang aku menemukan klien yang menyebalkan, dikit dikit marah bahkan menyerang fisik (body shaming) yang bahkan gak ada kaitannya dengan proyek yang aku kerjakan sama sekali. 

Ketika mengalami konflik seperti ini, dan klien sudah kirim DP atau udah bayar full sesuai dengan surat kontrak. Please! jangan kamu hentikan. 

Jangan berpikir untuk memutuskan kontrak atau mengembalikan dana, kamu kudu tanggung jawab untuk menyelesaikan dengan kepala dingin.

Loh! kan kliennya toxic, kok proyeknya masih dilanjutin?

Dunia maya dunia online itu menjadi pedang bermata dua. Kamu bisa viral secara positif maupun negatif, tergantung dengan perilaku kamu. Reputasimu sebagai online freelancer independen harus dijaga!.

Bisa jadi satu klien sakit hati, namun mengajak 10 calon klien yang harusnya order ke kamu jadi BATAL! karena melihat reputasimu yang buruk. 

Selain itu kamu harus tanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan, namanya kerja pasti ada yang sante ada juga yang bikin gila. Pokoknya selesaikan sampai titik terakhir!. 

10# Mengatur Jadwal Sendiri

Untuk bisa Sukses Menjadi Online Freelancer Independen Tanpa Marketplace kamu kudu bisa MEMBELAH DIRI😹 alias bisa multitasking. 

  • Mengatur jadwal kapan kamu memasarkan diri sendiri, mengirim proposal
  • jadwal untuk kerjain proyeknya
  • kapan harus follow up calon klien yang belum jadi beli service kamu
  • jadwal untuk membuat konten disosial media
  • mengatur waktu untuk belajar lagi, upgrade skill

Untungnya aku kerja freelance bareng suami, jadi bisa bantu atur jadwal satu sama lain, hingga sekarang suami tiap beberapa bulan sekali ditengah tengah kesibukannya mengeksekusi proyek freelance, dia kudu ambil kursus. 

Entah menjadi online freelancer independen atau melalui marketplace, kudu terus upgrade skill karena jaman terus berubah. Kitanya yang kudu menyesuaikan agar tidak apes ketinggalan jaman. 

KESIMPULAN 

Yah! dari poin poin yang aku tuliskan diatas semoga bisa membantu kamu untuk bisa Sukses Menjadi Online Freelancer Independen Tanpa Marketplace. Disclaimer: semua berdasarkan pengalamanku pribadi yah, ambil saja ilmu yang sekiranya cocok untuk kamu.
Pantau terus artikel artikel Ladyaga untuk terus mendapatkan insight seputar dunia freelance. GOOD LUCK!

Posting Komentar

2 Komentar

  1. "Tips for Success as an Independent Online Freelancer Without Marketplace Dependency"


    Being a freelancer in the modern digital era and escaping online marketplaces can be liberating. Make a strong personal brand your top priority if you want to succeed on your own. Make use of social media channels to present your abilities and establish direct contact with prospective customers. Spend time establishing connections with influential people and peers in the business through networking. Make a polished website as well to present your skills and portfolio. You may thrive as a freelancer outside the bounds of conventional marketplaces by building a solid web presence, producing top-notch work, and cultivating client trust.
    chapter 7 bankruptcy attorney near me

    BalasHapus
  2. Tips for success in becoming an independent online freelancer without relying on marketplace platforms. These tips include preparing optimal skills, creating a nice portfolio, being active on social media and LinkedIn, submitting resumes or proposals independently, avoiding fraud with a freelancer kit, providing satisfactory service, understanding the mutual needs between freelancers and clients, resolving conflicts, and setting a personalized schedule to manage tasks effectively.

    BalasHapus